Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Letjen Edy Rahmayadi sepertinya masih memiliki pekerjaan rumah yang banyak demi kualitas sepakbola nasional. Pasalnya sejak bergulirnya kompetisi resmi baik Liga 1 dan Liga 2, masalah mental baik dari pemain dan suporter masih jadi sorotan banyak pihak.
Belum selesai dengan kasus pemukulan pemain PSM Makassar, Ferdinand Sinaga ke striker Persela Lamongan, dilanjutkan dengan aksi pelemparan batu ke bus skuat Semen Padang di Gresik serta yang teranyar pemukulan pemain PS TNI, Abduh Lestaluhu ke pemain Bhayangkara FC, muncul lagi kasus yang mencoreng semangat fair play di sepakbola nasional.
Ialah pelatih Persebaya, Iwan Setiawan yang jadi aktornya. Dikutip dari emosijiwaku.com, Iwan Setiawan tertangkap kamera tengah menantang duel fisik para suporter Persebaya atau yang biasa disapa Bonek.
Baca juga:
10 SUPORTER TERBAIK DAN PALING FANATIK DI INDONESIA, NO 6 DAN 10 "MENGEJUTKAN"
10 STADION TERANGKER DI INDONESIA, NO 5 DAN 10 ''MENGEJUTKAN''
RESMI : WASIT YANG MENGANULIR GOL GONZALES DI ISTIRAHATKAN
Insiden ini bermula usai laga Martapura FC vs Persebaya yang berakhir dengan kekalahan Bajul Ijo dengan skor 1-2. Bonek pun melampiaskan kekesalan dan kemarahan mereka.
Mereka menuding Iwan menjadi penyebab hasil buruk yang diraih Persebaya. Bonek pun menunggu Iwan Setiawan keluar dari stadion Demang Lehman
“Iwan Out! Iwan Out! Iwan Out!” teriak Bonek menunggu Iwan keluar.
Tak terima mendapat protes, pria berbadan tambun tersebut langsung menantang sejumlah bonek yang tengah berkumpul. Untungnya, pemain, ofisial Persebaya, dan aparat keamanan berhasil memegangi tubuh besar Iwan. Dengan sekuat tenaga, Iwan dibawa masuk ke dalam bus.
Tak bisa berkelahi dengan Bonek, Iwan justru mengacungkan jari tengah ke arah Bonek.
Baca juga:
CERITA HARU GONZALES SAAT PERGI UMROH?
RADJA NAINGGOLAN SIAP BANTU INDONESIA DENGAN HAL INI???
INI BUKTI ABDUH LESTALUHU PUKUL TELAK MUKA STRIKER BHAYANGKARA FC, LAYAKKAH???
PELATIH PERSEBAYA NGAJAK DUEL BONEK KARENA TAK TERIMA DI PROTES?
4/
5
Oleh
adit teguh
