Wednesday, October 25, 2017

Miris, Rayakan Gol Kontroversial, Pemain Barca Wajib Belajar pada Bintang Lazio Ini


Barcelona kembali meneruskan tren positifnya di La Liga, melawan Malaga di jornada ke 9 mereka sukses menang dengan skor 2-0 seperti dilansir Goal.com (22/10/2017). Hasil ini membuat Barca kian kokoh dengan poin 25.

Gol kemenangan di cetak oleh Gerard Deulofeu menit ke 3 dan Andres Iniesta menit di babak kedua. Namun yang menjadi sorotan adalah proses gol Deulofeu, Lucas Digne mengirim umoan silang namun bola sudah jelas meninggalkan lapangan dan wasit tak menggubris protes para pemain Malaga.

Bek Malaga, Luis Fernandez mengatakan jika bola sudah keluar lapangan. "Saya mengerti mereka mengatakan bola belum keluar tapi ini sangat aneh. Bola telah melewati garis hingga setengah meter dan keputusan yang diambil wasit membuat kami menderita" ujarnya..............

Selengkapnya


Barcelona kembali meneruskan tren positifnya di La Liga, melawan Malaga di jornada ke 9 mereka sukses menang dengan skor 2-0 seperti dilansir Goal.com (22/10/2017). Hasil ini membuat Barca kian kokoh dengan poin 25.

Gol kemenangan di cetak oleh Gerard Deulofeu menit ke 3 dan Andres Iniesta menit di babak kedua. Namun yang menjadi sorotan adalah proses gol Deulofeu, Lucas Digne mengirim umoan silang namun bola sudah jelas meninggalkan lapangan dan wasit tak menggubris protes para pemain Malaga.

Bek Malaga, Luis Fernandez mengatakan jika bola sudah keluar lapangan. "Saya mengerti mereka mengatakan bola belum keluar tapi ini sangat aneh. Bola telah melewati garis hingga setengah meter dan keputusan yang diambil wasit membuat kami menderita" ujarnya.

goal.com
Ini jelas sangat memalukan sebagai tim yang diisi para pemain berlabel bintang Barca tak malu merayakan gol tersebut. Dengan jarak keluar bola hingha setengah meter juga sangat aneh jika Lucas Digne tak menyadarinya. Fairplay yang harusnya dijunjung namun tak dilakukan para pemain Barca.

Nampaknya mereka harus belajar dari kasus bintang SS Lazio, Miroslav Klose. Pada 2012 saat Lazio bertandang ke kandang Napoli terjadi hal kontroversial juga meski kasusnya agak berbeda.

Klose yang menerima sepak pojok menit ke 3 berhasil memasukan bola dan wasit mengesahkannya namun para pemain Napoli memprotesnya. Kenapa? Rupanya Klose menggunakan tangannya dan justru striker Jerman mengakui hal itu dan wasit menganulir golnya.

sport8ge.com
Para pemain Napoli langsung mengerubungi Klose dan mengapresiasi sikap sportifitasnya. Usai laga yang dimenangi Napoli dengan skor 3-0 pujian mengalir untuk Klose bahkan dari Presiden FIFA saat itu Sepp Blatter.

mirror.co.uk
Jadi sekali lagi para pemain Barca nampaknya harus belajar arti fair play dan sportifitas pada seorang Miriolav Klose. Komentar dan pendapatnya guys.
Sumber UC NEWS

Wednesday, August 2, 2017

Inilah Dua Blunder yang Dibuat Umuh Muchtar dalam 2 Hari Terakhir!


Manajer tim Persib Bandung, Umuh Muchtar bisa dibilang membuat dua blunder dalam dua hari terakhir ini.  Pertama, Umuh sempat
mengeluarkan pernyataan para Bobotoh masih dapat menyaksikan laga Persib. Namun, dengan catatan tidak boleh menggunakan atribut.
“Bobotoh untuk sementara tidak pakai atribut. Tapi masih bisa mendukung langsung di Jalak [Stadion Si Jalak Harupat] besok, tutur pria yang akrab disapa Wak Haji ini seperti dikutip goal.com(01/08/2017).
Namun,pernyataan sang manajer tim berjuluk Maung Bandung itu dibantah oleh PSSI. Lewat Sekjen PSSI, Ratu Destria induk sepakbola tertinggi di Indonesia itu pun meluruskan perihal apa yang diutarakan Umuh.
‘’Itu bukan tanpa atribut, penonton tak boleh masuk.Itu artinya mereka takkan didampingi penonton. Itu yang harus diluruskan bersama. Di web PSSI juga sudah tertera bahwa dilarang untuk pendampingan, mak itu [penonton] tidak boleh memasuki stadion, bukan tanpa atribut,’’ kata Tisha, kepada awak media di Gedung Kemenpora, Selasa Sore, (1/8) dikutip dari detik.com(02/8/2017).


Ratu Tisha photo: goal.com
Hukuman lima pertandingan tanpa penonton yang dijatuhkan Komdis PSSI kepada tim kesayangaan Bobotoh tersebut adalah buntut dari kericuhan dalam laga panas Persib Bandung kontra Persija Jakarta pada Sabtu (22/7/2017).
Blunder kedua yang dibuat Umuh Muctar adalah ketika dirinya mengungkapkan  bahwa pelatih Persiba Balikpapan saat ini, Milo Selsija menjadi sosok kuat yang bakal melatih Maung Bandung pada putaran kedu nanti. Bahkan Umuh sempat berujar bahwa Persib telah ada kesepakatan
bersama dengan Milo.”Saya tegaskan pelatih menjurus ke Milo, kami sudah ada kesepakatan bersama,’’tuturnya seperti dikutip dari kompas.com(01/07/2017).
Tapi kemudian pernyataan Umuh itu dibantah mentah-mentah oleh Milo. Lewat akun twitter miliknya pelatih asal Bosnia tersebut menegaskan dirinya masih pelatih tim berjuluk Beruang Madu [Persiba Balikpapan].


Milo photo:bola.com
Pada akhirnya Umuh kemudian meminta maaf karena menurutnya telah terjadi kesalahpahaman. “ Itu kesalahpahaman dan kami dapat rapat mengerucut dan memperkirakan sudah lepas dan tidak terikat dengan klub manapun. Jadi saya mohon maaf kalo ada salah penyampaian,’’ jelas Wak Haji seperti dikutip dari sportsatu.com(02/07/2017).
Sepertinya manajer tim Pangeran Biru ini kedepannya tak boleh buru-buru menyampaikan pernyataan seperti ini. Agar tak terjadi lagi blunder dalam bertutur kata.

Miris, Inilah Pengakuan Seorang Bobotoh yang Ikut Membunuh Ricko Andrean


Sungguh miris, pengakuan seorang Bobotoh yang ikut membunuh Ricko Andrean sekedar ikut - ikutan saja karena terprovokasi oleh rekan yang terlibat aksi pengroyokan. Seorang pemuda yang terlibat aksi pengroyokan tersebut mengaku menyesal atas perbuatan yang telah di lakukanya hingga menghilangkan nyawa seseorang.

Ricko Andrean adalah korban pengroyokan oleh oknum Bobotoh saat pertandingan Persib Bandung vs Persija Jakarta beberapa waktu lalu. Setelah berjuang selama lima hari di Rumah Sakit Ricko Andrean menghebuskan nafas terakhirnya pada Kamis, lalu di Rumah Sakit Santo Yusuf Bandung.

Demi mengusut tuntas kasus ini Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Bandung melakukan penyelidikan guna mengunggkap siapa pelaku yang terlibat dalam kasus ini. Polrestabes Bandung sempat memberikan peringatan kepada siapa saja yang merasa terlibat untuk mrnyerahkan diri kepada pihak yang berwajib.

Dilansir dari kompas.com (01/07/2017), Polisi berhasil menangkap seorang pelaku pengroyokan Ricky Andrean bernama Wugi Fahrul Rozak (01/07/2017), Mirisnya pelaku ini seorang remaja yang masih berusia 19 tahun. Di usia remaja seperti ini memang pemikiran seseorang masih labil dan yang lebih miris lagi pelaku mengaku hanya ikut - ikutan saja karena terprovokasi.

"Waktu kejadian saya berada di tribun bawah, saya dengar ada teriakan the jak - thejak lalu saya naik. Saya melihat korban lagi di pukulin pas lagi diseret saya ikut nendang dadanya", ujar Wugi memberikan pengakuanya.

Dilansir dari cnnindonesia.com (01/07/2017), selain menangkap Wugi Fahrul Rozak seorang pemuda asal Ciparay, kabupaten Bandung tersebut Polisi juga menangkap empat orang lainya. Mereka di tangkap karena ikut mengunggah foto - foto ketika Ricko sedang terkapar di sertai ujaran kebencian. Mereka di jerat dengan undang - undang ITE.

Sungguh miris ketika kita mengetahui bahwa seorang pelaku masih usia remaja yang hanya ikut - ikutan karena terprovokasi. Hal ini tentu menjadi peringatan buat kita semua yang lebih dewasa untuk mengarahkan mereka. Bolehlah kita mendukung klub kesayangangan kita masing-masing dengan fanatik tapi tanpa permusuhan

Meninggalnya Ricko memang membawa kepedihan bagi kita semua seluruh suporter sepakbola Indonesia. Namun, di balik kepedihan itu sosok Almahrum Ricko menjadi pahlawan perdamaia bagi Jakmania dan Bobotoh / Viking yang kini resmi berdamai. Marilah kita jaga persatuan ini jangan lagi terprovokasi demi kemajuan sepakbola Indonesia.

Sumber : UC News



Sunday, July 30, 2017

Bukan Persija Klub Liga 1 Ini lah Yang Akan Pulangkan Lilipaly?



Image : fourfourtwo.com

Bali United berencana mendatangkan gelandang timnas Indonesia Stefano Lilipay yang saat ini bermain bersama SC Cambuur. Namun rencana tersebut masih terkendala pada nilai transfer sang pemain yang dirasa terlalu mahal. Pemilik Bali United Pieter Tanuri mengaku sudah pernah berbicara dengan pihak Cambuur mengenai Lilipay. Namun harga yang dipatok oleh klub yang hampir saja naik kasta Eredivise ini, dinilai masih terlalu mahal untuk klub Liga Indonesia. “Kami siap sekali untuk menampung Lilipaly jika mau kembali berkarier di Indonesia. Gaji yang diinginkan masih masuk akal. Tapi, harga transfernya kemahalan dan kami tidak sanggup,” kata Pieter seperti dilansir Bolalob.

Saturday, July 29, 2017

HAL 2



Image : viva.co.id

Opsi lain, Bali United terus menunggu hingga Lilipaly berstatus bebas transfer meskipun kecil kemungkinan dirinya akan dilepas begitu saja oleh SC Cambuur. Pemain berusia 27 tahun itu sendiri masih memiliki kontrak dengan klub asal Belanda tersebut hingga januari 2019 menandatang. Yang berarti Bali United harus menunggu hampir 2 musim lagi. “Untuk Lilipaly, kami masih minat. Tapi, tunggu status bebas transfer,” tutur Pieter. ”Meskipun begitu, Lilipaly bukannya prioritas utama Serdaru Tridadu apalagi Pieter mengakui bahwa komposisi pemain tengah mereka masih dirasa cukup baik hingga saat ini.

HAL 3



Image : juara.net

“Kami sudah cukup puas dengan komposisi lini tengah yang ada dan belum berencana mengubahnya,” tambah Pieter. Sebelumnya pemain timnas berdara Indonesia Belanda tersebut sempat mengutarakan keinginannya untuk merumput di Tanah Air. Pemain yang baru dikaruniai anak tersebut kemudia berceltuk ingin bermain di Bail karena terpukau dengan keindahan alamanya. Tentu saja celetukan Lilipaly ditanggapi serius oleh Bali United, apalagi tim yang bernana Putra Samarinda tersebut dikenal mengusung sepakbola modern yang banyak melibatkan pemain dan juga staff asing.
Sumber : STRIKER.ID

Official Store Kami